YANG ABADI ADALAH KEPENTINGAN
TIDAK ADA SAHABAT YANG ABADI
TIDAK ADA MUSUH YANG ABADI
YANG ABADI ADALAH KEPENTINGAN
Itulah yang saat ini sedang dipertontonkan oleh para elit politik kita saat ini. Dibilang lucu seperti anak kecil, tidak juga, dibilang tidak serius juga tidak juga. Yah begitulah kondisinya bahkan untuk mewujudkan kepentingannya bisa jadi tidak malu menelan ludahnya sendiri, atau di satu sisi bilang tidak setuju, tapi ternyata diapun juga setuju, atau kemarin terlihat berantem, tidak akur, tidak saling sapa atau tegur, tapi karena kepentingannya sama mendadak jadi akur, dan saling kunjung.
Yah, begitulah makna persahabatan dan permusuhan dalam dunia politik yang saat ini saya pahami. Saya jadi ingat ada seseorang yang menasihati saya tentang pertemanan dan permusuhan, waktu itu dia berkata :
"Waspadalah dengan pujian, sesunguhnya itu racun buat kamu"
"Orang yang patut kamu waspadai adalah orang yang terdekat dengan kamu"
"Berterimakasih dan bersyukurlah lah atas, cacian, kritikan dari musuh/ lawan kamu, sebab semua itu terucap karena dia sangat memperhatikan kamu dan tidak ada pamrih"
Berbicara mengenai kepentingan memang agak sulit diterka, namun demikian kita dapat melihatnya kemana arah tujuan kepentiangan seseorang atau sekelompok orang. Kita bisa lihat pada pemilu kemarin. Pada pemilu kemarin ada 2 kepentingan yang sajauh ini saya lihat, yaitu kepentingan partai dan kepentingan pribadi.
Untuk partai, sangat berkepentingan dalam menentukan jumlah paling banyak kursi yang didapat di DPR nanti. Sebab dengan banyaknya jumlah kursi yang didapat di DPR, partai tersebut akan mampu mengendalikan DPR yang merupakan kunci dari pembuatan regulasi, namun apakah niat mengendalikan DPR ini untuk kepentingan Bangsa dan Negara ataukah untuk kepentingan kelompok tertentu atau Negara Asing tertentu ???
Untuk pribadi, sangat jelas sekali sebagian besar kepentingan yang kita lihat semuanya mengarah pada kedudukan jabatan, gaji, fasilitas, uang sidang, komisi dan lain sebagainya. Semua ini dapat kita lihat dalam proses kampanye kemarin. sebagian besar para caleg hanya mengkampanyekan nomer urutnya dan partainya saja. jarang sekali yang mengkampanyekan program kerja apa yang akan dilakukan jika dia terpilih. Kita juga bisa lihat juga pada acara di TV One yang menayangkan adu debat antar partai, sebagian besar semuanya saling membahas dan mengungkit kejelakannya atau Metro TV yang menayangkan Debat caleg, caleg ditanya tentang A, jawabnya B. Lebih-lebih lagi setelah pemilu, banyak caleg yang stress karena kalah, dan beberapa diliput di media, caleg meninggal, caleg gila, caleg mengambil lagi barang yang sudah di kasih ke warga, sungguh tragis saya melihatnya.
Yah, mungkin tidak heran jika bencana selalu datang di negeri ini. Sebab mungkin kita semua yang ada di negeri ini sudah menyimpang dari apa yang telah di tetapkan Tuhan.
TIDAK ADA MUSUH YANG ABADI
YANG ABADI ADALAH KEPENTINGAN
Itulah yang saat ini sedang dipertontonkan oleh para elit politik kita saat ini. Dibilang lucu seperti anak kecil, tidak juga, dibilang tidak serius juga tidak juga. Yah begitulah kondisinya bahkan untuk mewujudkan kepentingannya bisa jadi tidak malu menelan ludahnya sendiri, atau di satu sisi bilang tidak setuju, tapi ternyata diapun juga setuju, atau kemarin terlihat berantem, tidak akur, tidak saling sapa atau tegur, tapi karena kepentingannya sama mendadak jadi akur, dan saling kunjung.
Yah, begitulah makna persahabatan dan permusuhan dalam dunia politik yang saat ini saya pahami. Saya jadi ingat ada seseorang yang menasihati saya tentang pertemanan dan permusuhan, waktu itu dia berkata :
"Waspadalah dengan pujian, sesunguhnya itu racun buat kamu"
"Orang yang patut kamu waspadai adalah orang yang terdekat dengan kamu"
"Berterimakasih dan bersyukurlah lah atas, cacian, kritikan dari musuh/ lawan kamu, sebab semua itu terucap karena dia sangat memperhatikan kamu dan tidak ada pamrih"
Berbicara mengenai kepentingan memang agak sulit diterka, namun demikian kita dapat melihatnya kemana arah tujuan kepentiangan seseorang atau sekelompok orang. Kita bisa lihat pada pemilu kemarin. Pada pemilu kemarin ada 2 kepentingan yang sajauh ini saya lihat, yaitu kepentingan partai dan kepentingan pribadi.
Untuk partai, sangat berkepentingan dalam menentukan jumlah paling banyak kursi yang didapat di DPR nanti. Sebab dengan banyaknya jumlah kursi yang didapat di DPR, partai tersebut akan mampu mengendalikan DPR yang merupakan kunci dari pembuatan regulasi, namun apakah niat mengendalikan DPR ini untuk kepentingan Bangsa dan Negara ataukah untuk kepentingan kelompok tertentu atau Negara Asing tertentu ???
Untuk pribadi, sangat jelas sekali sebagian besar kepentingan yang kita lihat semuanya mengarah pada kedudukan jabatan, gaji, fasilitas, uang sidang, komisi dan lain sebagainya. Semua ini dapat kita lihat dalam proses kampanye kemarin. sebagian besar para caleg hanya mengkampanyekan nomer urutnya dan partainya saja. jarang sekali yang mengkampanyekan program kerja apa yang akan dilakukan jika dia terpilih. Kita juga bisa lihat juga pada acara di TV One yang menayangkan adu debat antar partai, sebagian besar semuanya saling membahas dan mengungkit kejelakannya atau Metro TV yang menayangkan Debat caleg, caleg ditanya tentang A, jawabnya B. Lebih-lebih lagi setelah pemilu, banyak caleg yang stress karena kalah, dan beberapa diliput di media, caleg meninggal, caleg gila, caleg mengambil lagi barang yang sudah di kasih ke warga, sungguh tragis saya melihatnya.
Yah, mungkin tidak heran jika bencana selalu datang di negeri ini. Sebab mungkin kita semua yang ada di negeri ini sudah menyimpang dari apa yang telah di tetapkan Tuhan.
0 komentar